Seperti biasa saya punya kebiasaan
memangkas rambut sekali sebulan dan kali ini karena kesibukan udah lewat satu
bulan belum dipotong, rambut udah gak
karuan. Kebetulan hari ini saya bebas tugas kerja jadi bisa ke tempat pangkas
rambut langganan. Lihat jam tepat jam 11 siang saya bergegas berangkat
mengendarai sepeda motor kesayangan dan
sampai ditempat tujuan. Didalam ada seorang bapak sedang dipotong rambut dan
seorang anak kecil duduk dikursi tunggu, saya segera masuk dan menyapa sang
pemangkas rambut yang biasa saya panggil “uda” karena beliau berasal dari
Sumatera Barat.
Tak berapa lama selesai sang bapak dirapikan rambutnya dan digantikan anak berpakaian SD yang tadi duduk yang ternyata adalah anak bapak tersebut. Saya masih duduk dikursi tunggu sambil mengecek akun sosmed kalau ada info dari temen temen bisnis saya. Bersamaan dengan si anak duduk dikursi pangkas rambut datang seorang pelanggan lagi tapi buru buru si Uda menyambut dipintu dan mengatakan “tutup pak udah ada yang nunggu saya mau ke masjid” , bagi saya ini hal yang tidak mengejutkan karena saya tahu betul kalo Uda ini orang yang taat beribadah karena sudah lama saya berlangganan. Tak lama datang beberapa konsumen dan lagi sang Uda mengatakan hal yang sama dan bahkan menunjukkan tempat pangkas rambut lain yang mungkin bisa dikunjungi oleh pelanggan tersebut. Tiba giliran saya, seperti biasa tanpa bertanya si Uda sudah tahu kebiasaan saya potong rambut dan dengan cekatan beliau memangkas rambut saya dan seperti biasa diselingi dengan obrolan ringan seputar keadaaan kota dan lain – lain. Disela obrolan saya menyinggung maslah kebiasaan Uda menutup usahanya setiap waktu sholat datang dan dia menceritakan kebiasaan untuk tidak meninggalkan sholat 5 waktu dan sholat jum’at sejak masih remaja dan kini beliau tularkan kepada anak – anaknya. “Apa yang bisa kita buat didunia ini ya Cuma sholatlah yang bisa menyelamatkan kita bang” begitu ungkapnya.
Tak berapa lama selesai sang bapak dirapikan rambutnya dan digantikan anak berpakaian SD yang tadi duduk yang ternyata adalah anak bapak tersebut. Saya masih duduk dikursi tunggu sambil mengecek akun sosmed kalau ada info dari temen temen bisnis saya. Bersamaan dengan si anak duduk dikursi pangkas rambut datang seorang pelanggan lagi tapi buru buru si Uda menyambut dipintu dan mengatakan “tutup pak udah ada yang nunggu saya mau ke masjid” , bagi saya ini hal yang tidak mengejutkan karena saya tahu betul kalo Uda ini orang yang taat beribadah karena sudah lama saya berlangganan. Tak lama datang beberapa konsumen dan lagi sang Uda mengatakan hal yang sama dan bahkan menunjukkan tempat pangkas rambut lain yang mungkin bisa dikunjungi oleh pelanggan tersebut. Tiba giliran saya, seperti biasa tanpa bertanya si Uda sudah tahu kebiasaan saya potong rambut dan dengan cekatan beliau memangkas rambut saya dan seperti biasa diselingi dengan obrolan ringan seputar keadaaan kota dan lain – lain. Disela obrolan saya menyinggung maslah kebiasaan Uda menutup usahanya setiap waktu sholat datang dan dia menceritakan kebiasaan untuk tidak meninggalkan sholat 5 waktu dan sholat jum’at sejak masih remaja dan kini beliau tularkan kepada anak – anaknya. “Apa yang bisa kita buat didunia ini ya Cuma sholatlah yang bisa menyelamatkan kita bang” begitu ungkapnya.
Banyak kita melihat orang sukses tapi
tak banyak yang seperti uda yang rela
menutup usaha demi menunaikan ibadahnya dengan keyakinan bahwa rizki adalah pemberian Allah yang tidak perlu
diragukan kedatangannya. Semoga tulisan ini bisa menginspirasi kita semua. CIK