Pagi ini saya sengaja membuat satu pertanyaan yang saya tulis di akun facebook pribadi saya menanyakan tentang kenakalan anak sekolah usia 13 tahun atau sekitar smp kelas 7 atau 8. beragam tanggapan dan perdebatan yang muncul sehingga gak terasa komentar hingga ke angka 79 komentar dari teman teman dari berbagai profesi dan bahkan mungkin karena enggan berdebat terbuka ada juga yang mengirim pesan menanggapi pertanyaan saya.
Berikut ini beberapa tanggapan mengenai kenakalan anak sekolah salah guru atau orang tua?
"Yg pasti semua nya klau bukan org tua nya spa lgi yg bsa mrubahnya, klau dtmpt ku sih kbnyakan fktor org tua yg memang mmanjakan dan menbiarkan si anak mlkukan kslahan dan stelah guru nya mnddik guru yg kna imbas dri kslhan ortunya. Kita mlkukan observasi klau ortu nya tdak mngijinkan cuma tau dan brkta ooooooo dan itu yg masih blum terpecahkan klau pergaulan nya sdah slh."
"Allah menitipkan seorang anak pd orang tuany, sehingga d akhirat kelak yg akan di minta pertanggung jwban adalah orang tuanya bukan gurunya."
"Pernah ngebayangin ngak pak menangani atau mengajar anak2 yg berkebutuhan khusus......itu lebih sulit...menguras energi dan pikiran......kl anak2 yg berkebutuhan khusus bisa di arahkan dan di bimbing.....pasti anak2 yang normal jg bisa di atasi...yg penting sabar.....berusaha and tetap semangat.....guru adalah frofesi yang mulia....nyari tiket buat ke surga pak"
" Saya udah pernah mengajar satu sekolah anak2 yg udah diusir dari sekolahnya masing ngumpul jd satu bahkan ada yg dah pindah mungkin 5 kali ada yg bertato bw sajam bahkan ada yg ada masalah hukum tp mereka masalahnya cm salah gaul sama kurang perhatian msh bs diarahkan tp yg. Karakter? Masalah lain yg bakal timbul adalah menular ke siswa lain yg ikut2an"
"Bisa jadi anak itu mengalami ganguuan...gangguan itu macamnya byk bgt pak.....ada gangguan perilaku...gangguan belajar...gangguan konsentrasi...malas belajar dll....hasil tes IQ brapa...itu jg mungkin salah satu faktornya....jadi males mikir"
"Itu aktiv bkn nakal.. Mungkin dy hanya tidak mnemukan wadah untuk mengekspresikan ap yg ada dlm otaknya! Jd di lampiasin dlm hal yg mnurut dy bs memuaskan driny"
Dan masih banyak pendapat lain dalam diskusi kecil yang belangsung dari pagi sampai siang bahkan malam masih ada yang komentar. Dan dari pesan saya mendapat tanggapan yang intinya bahwa anak itu terbentuk dari keluarga mulai dari proses kejadian tumbuh kembang mental dan spiritual hingga riski yang didapat untuk makan sianak halal atau haram, wah dalam banget nih.
Ada juga yang share gambar yang bikin mris
Jadi menurut saya berdasarkan pendapat yang muncul dalam diskusi ini, kenakalan siswa atau anak muncul disebabkan oleh beberapa hal, kurang perhatian orang tua, pergaulan yang salah, pendidikan keluarga yang tidak tepat biasanya ada kecendrungan kekerasan dalam keluarga dan hal hal lainnya.
Pada umumnya awalnya kenakalan hanya bentuk ungkapan ketidak puasan anak kepada orang tua atau lingkungan atau upaya untuk mendapat perhatian dari lingkungan akan tetapi karena tidak ada respon positif dari orang orang yang diharapkan memberi respon atau mungkin malah mendapat tanggapan negatif, akhirnya anak mencoba sesuatu yang lebih dan terjadilah kebiasaan kebiasaan buruk yang kemudian mendarah daging dan menjadi karakter anak yang lebih memprihatinkan adalah ketika hal ini terjadi orang tua menanggapinya dengan biasa saja seakan tidak ada masalah pada anaknya. Saya tidak mnyudutkan orang tua sebagai pihak yang paling bersalah disini, hanya saja lingkungan terkecil seorang manusia adalah keluarga dan orang tua adalah guru pertama bagi sang anak, maka dari sini semua bermula.
Tidak ada anak yang nakal yang ada anak aktif, pendapat lain muncul demikian. Benar tidak ada anak nakal pada awalnya tapi bagaimana jika sikap aktif itu membahayakan orang lain?
Sekolah hanya wadah, tidak ada sekolah yang ingin siswanya gagal tapi guru juga manusia yang penuh dengan keterbatasan jika guru telah tidak mampu mendidik anak apakah salah jika dikembalikan ke orang tuanya? menurut saya sebaiknya dikembalikan ke keluarga dan dicarikan tempat yang lebih sesuai dan salah satu pendapat yang saya sangat setuju dari teman saya adalah "bisa jadi anak memiliki gangguan kejiwaan (bukan berarti gila) yang menyebabkan malas dan sulit berkonsentrasi dan hal hal lain". permasalahan akan jadi tambah rumit ketika orang tua tidak menyadari hal itu.
Lalu dimana peran sekolah?
Sekolah hanya wadah tempat menitipkan anak mengembangkan bakat, kecerdasan, keahlian, dan akhlak yang sudah ditanamkan dari anak masih kecil oleh orangtuanya.
Guru itu pendidik bukan pengajar.
Yup benar sekali guru mendidik anak untuk mengenal mana yang salah dan benar mana yang baik dan buruk dan jika anak melakukan tindakan yang salah itu tidak bisa dibebankan kepada guru sekolah semata karena guru pertama seorang anak adalah orang tuanya.
Jadi mari bersikap bijak jalin komunikasi guru dan wali murid jangan menunggu anak bermaslah baru wali murid sibuk pengen kenal gurunya dan guru sibuk mencari orang tua siswanya.
semoga bermanfaat dan saya akan bahas masalah yang berkaitan dengan siswa dan guru pada kesempatan berikutnya. (cik)